Key Takeaways
Global
- Pasar global bergerak hati-hati jelang keputusan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan memotong suku bunga 25 bps, dengan probabilitas pasar mencapai 86,2%
- Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik mendekati 4,2%, level tertinggi sejak awal September
- BOJ diperkirakan menaikkan suku bunga menjadi 0.75%, level tertinggi sejak 1995, memperkuat yen.
Domestik
- Yield obligasi pemerintah Indonesia turun, mencerminkan aliran dana masuk dan stabilisasi sentimen investor.
- Inflasi Indonesia turun ke 2,72% YoY, sejalan dengan moderasi harga pangan dan energi, masih berada dalam rentang target BI.
- IHSG naik 1,07% dalam sepekan, dan ditutup pada level 8.632 didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga global dan stabilnya makro domestik.
- Rupiah dibuka pada level Rp 16.640/USD seiring pelemahan dolar AS secara global. Cadangan devisa naik ke USD 150,1 miliar dan inflasi terkendali.
Sentimen Global
Menjelang penutupan tahun, pasar global kembali bergerak dalam nuansa kewaspadaan. Para pelaku pasar menahan langkah besar sembari menunggu keputusan penting dari Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Probabilitas pemangkasan ini bahkan telah mencapai 86,2 persen menurut FedWatch CME Group yang mana ini adalah angka yang mencerminkan ekspektasi kuat bahwa era pengetatan moneter agresif di Amerika Serikat mulai mereda.
Tak hanya itu Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik mendekati 4,2%, level tertinggi sejak awal September, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran para pelaku pasar terhadap arah kebijakan Federal Reserve menjelang 2026.
Sementara itu di Asia, Bank of Japan (BoJ) menjadi pusat perhatian tersendiri. Setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang suku bunga rendah, BoJ diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga hingga 0,75%, tertinggi sejak 1995. Langkah ini memperkuat yen dan sekaligus menandai perubahan sikap moneter Jepang yang semakin tegas dalam menghadapi inflasi yang mulai menetap di atas tren historisnya.
Sentimen Domestik
Di tengah turbulensi global, pasar domestik justru menunjukkan kinerja yang relatif stabil. Yield obligasi pemerintah Indonesia bergerak turun, menandakan masuknya aliran dana asing serta meningkatnya kepercayaan terhadap arah kebijakan ekonomi makro nasional. Turunnya yield juga memperlihatkan bahwa risiko yang dipersepsikan investor terhadap Indonesia cenderung mereda.
Di sisi harga, inflasi Indonesia tercatat turun menjadi 2,72% (YoY). Penurunan ini dipengaruhi perlambatan (m)harga pangan dan energi, sekaligus memastikan inflasi tetap berada dalam rentang target Bank Indonesia. Stabilitas inflasi memberikan ruang kebijakan yang lebih luas jika nantinya bank sentral perlu menyesuaikan suku bunga mengikuti tren global.
Kombinasi faktor-faktor tersebut membantu menopang kinerja pasar saham. IHSG mencatat kenaikan 1,07% dalam sepekan, ditutup pada level 8.632. Penguatan ini disokong optimisme bahwa gelombang pemangkasan suku bunga global akan memberi napas baru bagi aliran modal ke pasar negara berkembang Indonesia termasuk di dalamnya.
Dari sisi nilai tukar, rupiah dibuka pada Rp 16.640 per dolar AS, menguat seiring melemahnya dolar secara global dan meningkatnya keyakinan terhadap fundamental domestik. Data cadangan devisa yang naik menjadi USD 150,1 miliar menambah bantalan kuat bagi stabilitas eksternal Indonesia.
Fund dan Capital Market Performance


Ayovest’s Wrap
Dalam suasana pasar yang masih penuh tarik uluran arah, investor reksa dana perlu menyusun langkah dengan lebih tenang dan terarah. Pada Pendapatan Tetap, peluang masih terlihat cerah karena penurunan yield obligasi pemerintah menunjukkan harga obligasi yang kembali menguat. Ditambah lagi dengan harapan bahwa bank-bank sentral dunia mulai melonggarkan suku bunga, ruang bagi kinerja reksa dana pendapatan tetap semakin terbuka. Ini membuat strategi menambah porsi secara bertahap pada instrumen berjangka menengah hingga panjang menjadi pilihan yang masuk akal bagi mereka yang mencari kestabilan di tengah dinamika global. Untuk Reksa Dana Saham, dengan adanyaKenaikan IHSG dan kondisi domestik yang stabil memberi dasar bagi investor untuk fokus pada reksa dana yang portofolionya memiliki saham big caps defensif (bank, konsumsi non siklikal c, telekomunikasi). Sementara itu, Reksa Dana Pasar Uang tetap menjadi tempat persinggahan yang aman bagi dana jangka pendek, terutama bagi investor yang masih menunggu kejelasan arah The Fed sebelum beranjak ke instrumen lain. Pada akhirnya, kunci keberhasilan tetap terletak pada hal-hal mendasar, antara lain menjaga diversifikasi, berinvestasi secara bertahap dengan sistem Rupiah Cost Averaging namun tetap menyesuaikan investasi dengan horizon waktu tanpa mudah terpengaruh oleh gejolak pasar sesaat.
DISCLAIMER: INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. SEBELUM MEMUTUSKAN BERINVESTASI, CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS. KINERJA MASA LALU TIDAK MENJAMIN/ MENCERMINKAN INDIKASI KINERJA DI MASA YANG AKAN DATANG.
Reksa dana merupakan produk Pasar Modal dan bukan produk yang diterbitkan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana. PT Generasi Paham Investasi selaku Agen Penjual Efek Reksa Dana tidak bertanggung jawab atas tuntutan dan risiko pengelolaan portofolio reksa dana yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Investor wajib membaca dan memahami Laporan Kinerja Reksa Dana (Fund Fact Sheet) dan Prospektus dari produk yang diterbitkan oleh Manajer Investasi untuk kebutuhan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk penawaran atau rekomendasi untuk membeli atau permintaan untuk menjual. Kinerja masa lalu tidak serta merta menjadi petunjuk untuk kinerja di masa mendatang, dan bukan juga merupakan perkiraan yang dibuat untuk memberikan indikasi mengenai kinerja atau kecenderungannya di masa mendatang.
Glosarium:
Arus Dana Masuk (Capital Inflow): Masuknya modal asing ke suatu negara, biasanya melalui pasar saham atau obligasi.
Bank of Japan (BoJ) : Bank sentral Jepang yang mengatur kebijakan moneter negara tersebut.
Basis Poin (bps) : Satuan ukuran perubahan suku bunga atau yield. 1 basis poin = 0,01%.
Cadangan Devisa (Foreign Exchange Reserves): Aset valuta asing yang dimiliki bank sentral untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Diversifikasi: strategi investasi dengan menyebarkan dana ke berbagai instrumen, sektor, atau jenis aset agar risiko tidak bertumpu pada satu tempat saja
FedWatch CME Group : Alat pemantau probabilitas pasar terhadap keputusan suku bunga The Fed berdasarkan data futures.
Federal Reserve (The Fed) : Bank sentral Amerika Serikat yang menentukan kebijakan moneter, termasuk suku bunga acuan.
Fundamental Ekonomi : Kondisi dasar ekonomi suatu negara seperti inflasi, pertumbuhan, nilai tukar, dan kebijakan fiskal/moneter.
Inflasi (Inflation) : Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode.
Kebijakan ekonomi makro : kebijakan yang bertujuan menjaga stabilitas harga, menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki neraca pembayaran.
Nilai Tukar (Exchange Rate) : Harga mata uang satu negara terhadap mata uang negara lain, misalnya rupiah terhadap dolar AS.
Pengetatan Moneter (Monetary Tightening) : Kebijakan bank sentral untuk mengendalikan inflasi biasanya dengan mengurangi jumlah uang beredar dan menaikkan suku bunga
Rupiah Cost Averaging : strategi investasi di mana investor menempatkan dana dalam jumlah tetap dan secara berkala misalnya setiap minggu atau setiap bulan tanpa mempedulikan apakah harga pasar sedang naik atau turun.
Saham big caps defensif : saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar (biasanya masuk indeks unggulan seperti IHSG30, LQ45, atau IDX80) yang cenderung stabil dan tetap bertahan bahkan saat kondisi pasar melemah atau ekonomi mengalami perlambatan.
Suku Bunga Acuan: Suku bunga utama yang ditetapkan bank sentral sebagai panduan bagi industri keuangan.
Treasury AS (U.S. Treasury) : Obligasi pemerintah Amerika Serikat yang dianggap sebagai acuan aset bebas risiko secara global.
Turbulensi Global (Global Turbulence) : Ketidakpastian atau gejolak yang terjadi pada ekonomi global dan memengaruhi pasar keuangan.
Yield Obligasi : tingkat imbal hasil yang diperoleh investor dari memegang obligasi, biasanya dinyatakan dalam persentase tahunan
YoY (Year-on-Year) : Perbandingan indikator ekonomi dengan periode yang sama tahun sebelumnya.






